1. Kejadian yang luar biasa yang mengiringi lahirnya Nabi Muhammad SAW
Kelahiran Muhammad didahului peristiwa serangan pasukan gajah ke Makkah. Pasukan
berrgajah bertujuan untuk menghanjurkan ka’bah (Baitullah) yang dipimpin dipimpin oleh
Abrahah gubernur Yaman dari kerajaan Habasyah. Abrahan membawa pasukan sebesar
6000 orang. Ketika pasukan gajah telah berada di seputar ka’bah tiba-tiba di angkasa
bermunculan burung-burung Ababil menjatuhkan batu kerikil panas dari Neraka. Tiap-tiap
burung membawa 3 butir batu, 1 diparuhnya 2 di kakinya. Pasukan gajah banyak yang
meninggal dan sebagian melarikan diri. Maka selamatlah ka’bah dari pasukan bergajah.
Peristiwa ini diabadaikan oleh Allah dalam Al-Qur’an surah al-Fiil ayat 1-5.
2. Kelahiran Muhammad dan Silsilah Nabi Muhammad SAW.
Muhammad dilahirkan pada hari senin tanggal 12 Rabiul Awwal tahun Gajah yang
bertepatan dengan tanggal 20 April 571 Masehi. Disebut tahun Gajah karena Muhammad
lahir tidak lama setelah penyerangan pasukan gajah. Ayah Muhammad bernama
Abdullah putra Abdul Muthalib anggota kabilah Bani Hasyim. Ibunya bernama Aminah
binti Wahab. Muhammad lahir dalam keadaan yatim, karena ayahnya meninggal ketika
Muhammad masih dalam kandungan (usia kandungan 3 bulan). Baik dari garis keturunan
ayahnya maupun ibunya, Muhammad masih keturunan Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim.
3. Muhammad dalam Asuhan
Setelah Muhammad disusui ibunya selama tiga hari, lalu Muhammad disusui oleh
Halimah sa’diyah. Ia berasal dari desa Sa’ad yang terletak di pegunungan sehingga
udaranya sejuk. Halimah sa’diyah sangat mencintai Muhammad bahkan menggangap
sebagai anaknya sendiri. Dalam masa kanak-kanak Muhammad telah menunjukkan tanda-tanda kenabian. Halimah dan anaknya sering menemukan keajaiban. Diantaranya
anak Halimah bernama Dimrah menyaksikan Muhammad ditangkap oleh orang-orang
yang besar-besar dan berpakaian putih setelah Muhammad ditanyai Halimah Sa’diyah
Muhammad bercerita telah dibelah dadanya oleh malaikat lalu disucikan hatinya dengan
air Zam-Zam. Pada usia 4 tahun Halimah mengembalikan Muhammad kepada ibunya.
Ketika berusia 6 tahun, Muhammad diajak berziarah ke makam ayahnya di Madinah.
Mereka ditemani pembantu wanita yang bernama Ummu Aiman. Dalam perjalanan
pulang tepatnya di desa Abwa Aminah mendadak jatuh sakit, sampai akhirnya meninggal
dunia dan dimakamkan di desa Abwa. Dalam usia 6 tahun Muhammad telah menjadi
seorang yatim piatu. Setelah itu Muhammad diasuh kakeknya Abdul Muthalib. Dua tahun
kemudian kakeknya meninggal karena sakit tua.
Setelah kakeknya wafat, pada usia 8 tahun Muhammad diasuh pamanya Abu Thalib.
Melihat sifat dan tingkah laku Muhammad yang sangat baik dan ramah, maka Abu Thalib
semakin sayang dan sering mengajaknya kemanapun pergi termasuk dalam perjalanan
dagang.
4. Muhammad Masa Remaja sampai Menikah.
Pada usia 12 tahun Muhammad ikut pamannya berdagang ke negeri Syam. Dalam
perjalanan itu Abu Thalib bertemu dengan seorang Pendeta Nasrani yang bernama
Buhairah. Pendeta Buhairah memberitahukan kepada Abu Thalib bahwa pada diri
Muhammad terdapat tanda-tanda kerasulan dan di masa yang akan datang akan menjadi
seorang pemimpin yang adil dan bijaksana dalam memimpin umatnya.
Pada usia 15 tahun, Muhammad ikut berperang melawan suku Hawazin yang dikenal
dengan perang Fijar, Fijar artinya melanggar kesucian. Karena suku Hawazin menyerang
suku Quraisy pada bulan Zulkaidah.
Dari beberapa informasi yang didengar Khadijah bahwa Muhammad merupakan sosok
pemuda yang jujur, bijaksana dan dapat dipercaya, maka Khadijah meminta Muhammad
membawa daganganya ke Syam. Pada waktu itu Muhammad berusia 25 tahun. Khadijah
menyaksikan sendiri tentang kepribadian dan akhlak Muhammad oleh karena itu,
Khadijah menginginkan Muhammad untuk menjadi pendamping hidupnya. Akhirnya
khadijah menikah dengan Muhammad. Usia Khadijah 40 tahun sedangkan usia
Muhammad 25 tahun.
5. Teladan Muhammad dalam Keluarga dan Masyarakat
Dalam berumah tangga Allah menganugrahi 6 orang anak kepada Muhammad dan
Khadijah.Muhammad hidup bahagia bersama anak dan istrinya.Nabi Muhammad selalu menanamkan nilai-nilai akhlakul karimah kepada putra-putrinya.Setiap masalah
diselesaikan oleh semua anggota keluarga dan semua keluarga hendaknya saling
menolong.
Kebijaksanaan Muhammad juga terlihat pada peristiwa peletakan Hajar Aswad.Ketika itu
Ka’bah mengalami kerusakan karena dilanda banjir.ketika perbaikan Ka’bah dan tinggal
meletakkan Hajar Aswad timbul perselisihan karena semua kepala suku ingin
meletakkannya.Setelah datang Muhammad orang-orang mengatakan Al-Amin artiny
orang yang terpercaya,lalu Muhammad membentangkan serban dan mengajak semua
kepala suku memegang tepi serban kemudian Muhammad meletakkan Hajar Aswad
,maka perselisihanpun dapat dihindari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar