Selasa, 26 Desember 2017

Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad


1. Kejadian yang luar biasa yang mengiringi lahirnya Nabi Muhammad SAW
Kelahiran Muhammad didahului peristiwa serangan pasukan gajah ke Makkah. Pasukan berrgajah bertujuan untuk menghanjurkan ka’bah (Baitullah) yang dipimpin dipimpin oleh Abrahah gubernur Yaman dari kerajaan Habasyah. Abrahan membawa pasukan sebesar 6000 orang. Ketika pasukan gajah telah berada di seputar ka’bah tiba-tiba di angkasa bermunculan burung-burung Ababil menjatuhkan batu kerikil panas dari Neraka. Tiap-tiap burung membawa 3 butir batu, 1 diparuhnya 2 di kakinya. Pasukan gajah banyak yang meninggal dan sebagian melarikan diri. Maka selamatlah ka’bah dari pasukan bergajah. Peristiwa ini diabadaikan oleh Allah dalam Al-Qur’an surah al-Fiil ayat 1-5.

2. Kelahiran Muhammad dan Silsilah Nabi Muhammad SAW.
Muhammad dilahirkan pada hari senin tanggal 12 Rabiul Awwal tahun Gajah yang bertepatan dengan tanggal 20 April 571 Masehi. Disebut tahun Gajah karena Muhammad lahir tidak lama setelah penyerangan pasukan gajah. Ayah Muhammad bernama Abdullah putra Abdul Muthalib anggota kabilah Bani Hasyim. Ibunya bernama Aminah binti Wahab. Muhammad lahir dalam keadaan yatim, karena ayahnya meninggal ketika Muhammad masih dalam kandungan (usia kandungan 3 bulan). Baik dari garis keturunan ayahnya maupun ibunya, Muhammad masih keturunan Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim.

3. Muhammad dalam Asuhan
Setelah Muhammad disusui ibunya selama tiga hari, lalu Muhammad disusui oleh Halimah sa’diyah. Ia berasal dari desa Sa’ad yang terletak di pegunungan sehingga udaranya sejuk. Halimah sa’diyah sangat mencintai Muhammad bahkan menggangap sebagai anaknya sendiri. Dalam masa kanak-kanak Muhammad telah menunjukkan tanda-tanda kenabian. Halimah dan anaknya sering menemukan keajaiban. Diantaranya anak Halimah bernama Dimrah menyaksikan Muhammad ditangkap oleh orang-orang yang besar-besar dan berpakaian putih setelah Muhammad ditanyai Halimah Sa’diyah Muhammad bercerita telah dibelah dadanya oleh malaikat lalu disucikan hatinya dengan air Zam-Zam. Pada usia 4 tahun Halimah mengembalikan Muhammad kepada ibunya.

Ketika berusia 6 tahun, Muhammad diajak berziarah ke makam ayahnya di Madinah. Mereka ditemani pembantu wanita yang bernama Ummu Aiman. Dalam perjalanan pulang tepatnya di desa Abwa Aminah mendadak jatuh sakit, sampai akhirnya meninggal dunia dan dimakamkan di desa Abwa. Dalam usia 6 tahun Muhammad telah menjadi seorang yatim piatu. Setelah itu Muhammad diasuh kakeknya Abdul Muthalib. Dua tahun kemudian kakeknya meninggal karena sakit tua.

Setelah kakeknya wafat, pada usia 8 tahun Muhammad diasuh pamanya Abu Thalib. Melihat sifat dan tingkah laku Muhammad yang sangat baik dan ramah, maka Abu Thalib semakin sayang dan sering mengajaknya kemanapun pergi termasuk dalam perjalanan dagang.

4. Muhammad Masa Remaja sampai Menikah.
Pada usia 12 tahun Muhammad ikut pamannya berdagang ke negeri Syam. Dalam perjalanan itu Abu Thalib bertemu dengan seorang Pendeta Nasrani yang bernama Buhairah. Pendeta Buhairah memberitahukan kepada Abu Thalib bahwa pada diri Muhammad terdapat tanda-tanda kerasulan dan di masa yang akan datang akan menjadi seorang pemimpin yang adil dan bijaksana dalam memimpin umatnya.

Pada usia 15 tahun, Muhammad ikut berperang melawan suku Hawazin yang dikenal dengan perang Fijar, Fijar artinya melanggar kesucian. Karena suku Hawazin menyerang suku Quraisy pada bulan Zulkaidah.

Dari beberapa informasi yang didengar Khadijah bahwa Muhammad merupakan sosok pemuda yang jujur, bijaksana dan dapat dipercaya, maka Khadijah meminta Muhammad membawa daganganya ke Syam. Pada waktu itu Muhammad berusia 25 tahun. Khadijah menyaksikan sendiri tentang kepribadian dan akhlak Muhammad oleh karena itu, Khadijah menginginkan Muhammad untuk menjadi pendamping hidupnya. Akhirnya khadijah menikah dengan Muhammad. Usia Khadijah 40 tahun sedangkan usia Muhammad 25 tahun.

5. Teladan Muhammad dalam Keluarga dan Masyarakat
Dalam berumah tangga Allah menganugrahi 6 orang anak kepada Muhammad dan Khadijah.Muhammad hidup bahagia bersama anak dan istrinya.Nabi Muhammad selalu menanamkan nilai-nilai akhlakul karimah kepada putra-putrinya.Setiap masalah diselesaikan oleh semua anggota keluarga dan semua keluarga hendaknya saling menolong.

Kebijaksanaan Muhammad juga terlihat pada peristiwa peletakan Hajar Aswad.Ketika itu Ka’bah mengalami kerusakan karena dilanda banjir.ketika perbaikan Ka’bah dan tinggal meletakkan Hajar Aswad timbul perselisihan karena semua kepala suku ingin meletakkannya.Setelah datang Muhammad orang-orang mengatakan Al-Amin artiny orang yang terpercaya,lalu Muhammad membentangkan serban dan mengajak semua kepala suku memegang tepi serban kemudian Muhammad meletakkan Hajar Aswad ,maka perselisihanpun dapat dihindari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar